Kamis, 08 April 2010

Bulu ayam bermasalah

Anda barangkali sering memperhatikan bahwa ayam peliharaan Anda kadang-kadang pada rontok bulunya. Atau barangkali Anda pernah merasa penasaran ayam malah asyik mencabuti bulunya.atau bulu temanya lalu memakanya . dan ada sebagian yang suka makan bulu yang telah rontok di seputaran kandang

Tidak mulusnya pertumbuhan bulu pada ayam dapat terjadi karena beberapa masalah atau penyebab yang pada dasarnya dapat dipisahkan ke dalam dua kelompok, yaitu:

1. ayam yang pertumbuhan bulunya tidak mulus,

2. Unggas yang suka iseng mencabuti sendiri bulunya.

Rontoknya bulu ayam dalam pada dua kelompok tersebut di atas dapat disembuhkan dengan jalan memperbaiki masalah yang menjadi penyebabnya.

1.Unggas yang pertumbuhan bulunya tidak mulus
Yang termasuk dalam kelompok ini biasanya adalah unggas yang diberi makanan olahan sendiri (misalnya jagung, kangkung, dan sisa-sisa makanan) atau makanan khusus dari pabrik yang dicampur dalam porsi yang tinggi dengan makanan olahan sendiri.

Kenapa demikian ?
Karena alasan yang paling umum yang menyebabkan bulu tidak tumbuh dengan baik adalah kekurangan unsur protein yang kritis dari makanan.

Bulu unggas mengandung sesuatu sub-unit protein yang dinamakan "methionine" yang berkadar tinggi. Methionine dapat diperoleh pada amino acid yang mengandung sulfur, karena sulfur adalah unsur yang utama dari bulu.

Methionine dalam jumlah yang cukup adalah diperlukan dalam makanan ayam . Apabila kekurangan maka akan menurunkan pertumbuhan, baik pada badan maupun bulu.

Seekor ayam yang makanannya kekurangan methionine cenderung memakan bulu yang rontok dalam usahanya untuk memuaskan kerinduannya atas amino acid.

Dalam keadaan demikian, seekor ayam bahkan mungkin saja akan mencabuti seluruh bulunya. Apabila sedang bertelur maka dia akan memecahkan telurnya hanya sekedar ingin memakan kulit telurnya.

Dalam proses pembuatan makanan untuk ayam pada pabrik makanan unggas, beberapa bahan yang mengandung methionine dalam jumlah tertentu biasanya telah ditambahkan dan dicampur pada makanan dasarnya.

Hal ini dilakukan agar ayam akan memakannya dalam jumlah yang cukup. Setiap makanan unggas yang berkualitas tinggi, dari pabriknya telah diatur sedemikian rupa sehingga mengandung methionine yang cukup untuk mencegah kurangnya pertumbuhan pada badan dan bulu.

Apabila makanan tambahan (seperti misalnya jagung) dicampurkan pada makanan dari pabrik, maka jumlah kadar methionine yang dikonsumsi oleh unggas menjadi kurang untuk pertumbuhan badan dan bulu.

Mencampurkan makanan tambahan pada makanan asli dari pabrik sedapat mungkin agar dihindarkan. Bila terpaksa juga dilakukan karena makanan tambahan harganya relatif lebih murah, maka sebaiknya dicampur dengan amino acid secukupnya.

2. Ayam yang suka iseng mencabuti sendiri bulunya. Apabila bulu pada ayam tumbuh tetapi dicabuti sendiri atau rontok, panyebabnya biasanya berhubungan dengan cara pemeliharaan. Kandang unggas harus senantiasa diperhatikan kebersihannya. Dan sesekali perhatikan keadaan ayam

ayam indukan yang berkali-kali berkembang biak akan sering rontok bulunya, terutama pada bagian belakang dan kepalanya. Bulu ayam jantan pun kadang-kadang juga rontok pada bagian dadanya. Tapi jangan kuatir, bulu-bulu ini biasanya akan tumbuh kembali .

Apabila bulu ayam rontok pada bagian perut atau sekitar dubur, penyebabnya pada umumnya adalah adanya parasit seperti kutu atau sieur. Semprotlah sangkar unggas dan sekitarnya secara berkala dengan menggunakan pestisida yang baik seperti permethin.

Jangka waktu penyemprotan antara dua atau tiga minggu sekali akan mampu membunuh parasit yang bersarang di tempat pengeraman telur sebelum penyemprotan pertama dilakukan. Rumah dan bangunan yang sering dihinggapi unggas harus juga disemprot. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah berjangkitnya kembali penyakit tersebut.
semoga bermanfaat

Sumber : http://www.peternakan.com