Minggu, 30 Oktober 2016

Filosofi Adu Ayam dan Strategi Bisnis




Ada konsep strategi bisnis yang kita pelajari dalam seni adu ayam . Karena berbisnis itu sendiri adalah seperti adu ayam , yaitu mengadu strategis  customer untuk membeli produk kita.

Pasar Sasaran: Adu ayam  di kalangan  atau Komunitas Hobies ?
Filosofi pertama adalah, kita harus menentukan, mau adu dimana ? Apakah di kalangan   atau di Komunitas hobies  ? Kalau maunya  di kalangan  , ya harusnya sudah disadari bahwa paling dapatnya $$$$ .pacu jantung,mata liar ,dan  resiko  besar sama yg berkopenten  . Tidak mungkin dikalangan dapat memikmati dengan santai, pacu jantung normal.mata focus ke seni tarung … Kalau mau yang demikian , ya harus ke gabung dengan komunitas hobies . Begitu pula dengan berbisnis, kita harus menentukan pasar yang menjadi sasaran kita, apakah pasar kelas bawah, menengah, atau papan atas. Oh ya, baik di kalangan  maupun di komunitas hobies , kita harus yakin di mana kira-kira bisa menbuat diri kita ada kelebihannya 

Teknologi : Ayam Bagus cerdik  atau Sederhana?
Kalau mau adu kekalangan cari $$$$ ., ya ayamnya sederhana tapi pintar cari peluang dan sekali pukul  jadi  dan  harus dipastikan jadi . Kalau tidak begitu, mana bisa mendapatkan $$$$$$. Kalau Kekalangan cari $$$$$ besar  dengan ayam Bagus dan cerdik  , bisa-bisa dapat $$$$$ kecil atau kalah cepat dengan tetangga   . Tetapi jika memang mau kekomunitas hobies , tentu saja Pakai ayam Bagus dan cerdik supaya bisa memikmati senitarung dan point yg dikumpulkan. Intinya, harus selaras (align) antara teknologi yang dipergunakan dengan pasar sasaran yang dituju. Begitu juga dalam berbisnis, untuk segmen pasar tertentu penggunaan infrastruktur teknologi informasi dan internet menjadi suatu keharusan, tetapi mungkin di segmen pasar yang lain, hal seperti itu tidak perlu.

Kompetensi : Skill  Kelas Hobies   atau kalangan ?
Ke komunitas Hobies butuh skill tersendiri. Tentu saja skill yang dibutuhkan untuk Hobies   berbeda dengan di Kalangan , apalagi Kalangan dalam. Pemahaman tentang Jual beli dari setiap nilai pukulan dimamfaatkan , teknik tersendiri dan standart pernilaian serta pengalaman , teknik Kapan kita harus jual dan kapan kita harus beli , sampai teknik menilai akan draw atau kalah  Kalau saya sendiri untuk urusan adu ayam , skill-nya masih kelas abal-abal , jadi mesti berguru sama yang sudah jago. Begitu juga dengan berbisnis, kita harus menyesuaikan kompetensi kita dengan pasar sasaran. Setiap segmen pasar membutuhkan kompetensi (knowledge, skill, dan attitude) yang berbeda.

Iklan/ Promosi: Jual atau beli
Kalau memang adu di kalangan , ya jangan diam saja. Ayamnya yg lagi adu juga bisa menggerutu seperti terhina ( wkazzzzzzzz )   Kalau mau adu kekalangan harus beriklan.buka pasar dan lakukan setiap nilai pukulan dengan jual beli ,  Tapi kalau di komunitas hobies hanya santai dan banyak yg  hahahhaha hikzhikz wkazzzzz  … Begitu juga di dunia bisnis, k ita harus berani mengeluarkan biaya untuk iklan atau promosi. Kalau mau dapat customer premium, ya promosinya juga mesti premium. Kalau memang targetnya customer kelas bawah, ya promosi seadanya mungkin cukup (bahkan tidak jarang, mesti menngeluarkan uang banyak juga untuk segmen bawah ini).

Manajemen Risiko : Berani ke kalangan atau Hanya Komunitas Hobies ?
Kalau takut kena terjaring di kalangan (apalagi kena Pasal 303 ), takut jantungan , ya sudah, kumpul dengan komunitas Hobie  saja. Untuk mendapatkan $$$$$$$, ya harus berani menanggung risiko. Kalau nggak mau, ya mari kita Gabung ke komunitas Hobies , tapi dapatnya hanya Serifikat piala. Dan kepuasan Hati . Makanya, kita mesti mengkalkulasikan risiko untuk Adu di kalangan , mempertimbangkan jantung, Aparat dan  sebagainya. Kalau sekedar di Komunitas  sih, tidak perlu manajemen risiko yang canggih-canggih amat. Begitu juga di bisnis, karena kita masuk ke segmen pasar yang premium, investasinya mesti banyak, maka harus mampu memanajemeni risiko dengan baik. Kalau hanya bisnis kecil-kecilan, ya mungkin tidak terlalu ribet manajemen risikonya.

Sikap : Sabar dan Terus Mencoba
Kalau Hoby Adu ayam , ya mesti sabar, kalau belum cukup kondisi dan stamina , ya coba lagi. Adakalanya Kondisi bagus Stamina Letoy dan sebaliknya , tapi ayam kesayangan kita  tidak mecapai titik puncak stamina dan kondisi , ya sudah, coba lagi. Sabar dan terus mencoba. Ini berlaku baik di kelas kalangan atau komunitas hobies . Begitu juga dalam berbisnis, kalau kita sudah memperhitungkan pasar sasaran, teknologi sudah pas, kompetensi juga oke, manajemen risiko sudah oke, nah tinggal diuji kesabaran dan terus mencoba, sambil menyerahkan segala keputusan sama yang Yang Maha Kuasa … that’s what we should do …
(berbagai sumber)


Minggu, 20 September 2015

Ukuran Ayam di setiap Daerah di Indonesia tidak sama ..Mungkin bisa di konversikan dengan calkulator di bawah ini: Cara mempergunakan conventor ini
1. masukan berat ayam anda ( di Kolom Kg value )
2. Klik RESULT
3.hasil Ukuran ayam anda di Value Resultdi kolum Pound dbisa dijadikan pedoman ukuran

Selasa, 11 Agustus 2015

Penyebab Ayam Petarung kehabisan tenaga (energi) pada saat pertandingan.


Masalah yang sering dijumpai ayam kehabisan tenaga saat pertandingan berlangsung :

Contoh 1 :
Ayam petarung kehabisan tenaga pada ronde-ronde terakhir, meskipun pada ronde sebelumnya telah unggul. kekuatan tenaga otot tidak mencapai
Kekuatan Optimal

Contoh 2 :
kekuatan pukulan ayam tidak optimal karena sumber energi telah hilang dalam proses latihan berat (yang kurang benar) pada saat sebelum bertanding terjadinya collaps dan asidosis

Contoh 3 :
 seekor ayam mengalami collaps karena persiapan gizi sebelum bertanding (tidak benar). tertimbunnya zat-zat metabollic intermediate yang tidak diinginkan ( terganggu pencerna sehingga tidak sempurna )

Pada latihan endurance ( daya tahan ), lemak.. adalah sumber kalori utama. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa cadangan karbohidrat dalam tubuh ayam harus tersisa walaupun sedkit karena bila karbohidrat habis dapat menyebabkan asidosis berat dengan komplikasi berupa collaps.
Siklus Cori
Asam laktat yang terjadi di otot ayam akan dibawa ke dalam sirkulasi darah dan kemudian dibawa ke hati untuk diubah kembali menjadi ke otot untuk diubah kembali menjadi glukosa. Glukosa ini akan dibawa kembali ke otot untuk dipecah dengan menghasilkan energi. Proses ini dikenal dengan Siklus Cori.
Apabila sirkulasi darah pada otot ayam baik (dapat ditingkatkan dengan latihan yang teratur), maka siklus Cori merupakan sumber energi yang berarti. Siklus Cori sangat berperan pada latihan berat atau latihan berat sekali. Kemampuan melaksanakan siklus Cori sangat bergantung kepada kemampuan sistem otot kardiak pada jantung.

Penanganan aspek asupan gizi pada latihan perlu diperbaiki, tidak hanya mengenai jumlah serta cukup tidaknya makanan yang masuk ketubuh ayam , tetapi juga pengawasan utilisasi zat-zat gizi di dalam tubuh, khususnya yang menyangkut transfer energi di dalam jaringan. Masalah asupan zat gizi sebenarnya hanyalah sebagian kecil dari masalah yang harus diperhatikan, intinya justru pada pencegahan kesalahan utilisasi zat-zat gizi di dalam tubuh ayam
Sumber energi dan performance fisik

Ayam petarung bergantung pada pemakaian sumber energi karbohidrat dan lemak. Pada kerja otot yang ringan dan sedang, setelah energi awal yang diperoleh dari energi terutama diperoleh dari lemak dan karbohidrat dalam jumlah yang sama. Apabila kerja otot tersebut berlangsung lebih lama, lemak menjadi sumber energi lebih utama daripada karbohidrat. Cadangan lemak akan dipecah dengan bantuan hormon norepinefrin untuk memobilisasi asam lemak bebas yang kemudian akan dioksidasi di dalam siklus darah Akan tetapi pada akitivitas otot yang berat, sumber energi utama dalam tubuh ayam ialah karbohidrat sehingga cadangan glukosa didalam tubuh ayam berupa glikogen hati dan otot harus cukup besar.

Kemampuan otot ayam petarung untuk menjalankan aktivitas fisik yang berat dan lamanya bertanding langsung dengan jumlah glikogen yang di otot ayam pada aktivitas awal. Pada asupan pakan yang seimbang, glikogen otot akan mencapai 1,5 g/100 g otot sehingga akan cukup untuk melaksanakan kerja berat selama ± jam (dengan up-take oksigen maksimal 75%) dan lewat jangka waktu tersebut tubuh ayam akan kelelahan. Kadar glikogen otot dapat diperbesar dengan asupan tinggi karbohidrat sehingga mencapai 2,5 g/100 g (otot). Hal ini akan menghasilkan cadangan tenaga ayam petarung yang cukup untuk dipakai dalam aktivitas bertanding yang lebih lama.
Cara khusus yang biasa diberikan kepada ayam petarung ialah memberi diet campuran (mixed diet) untuk beberapa lama,

kemudian kira-kira satu minggu sebelum pertandingan, dilakukan latihan-latihan yang berat sekali yang bersamaan dengan pakan tinggi lemak, tinggi protein dan rendah karbohidrat selama 2-3 hari.
Kemudian dilanjutkan dengan Pakan tinggi karbohidrat selama 2-3 hari dengan latihan fisik minimal atau istirahat. Cara seperti ini diinformasikan dari Dosen Perternakan USU dapat menghasilkan kadar glikogen otot sebesar 5 g/100 g(otot).

Pemberian glukosa atau gula merah / madu akan sangat berpengaruh hanya pada saat-saat dimana cadangan glikogen tubuh sudah hampir habis. Jumlah glikogen hati ayam kira-kira antara 5-10 g. Cadangan glikogen hati ini akan memberikan kadar glukosa dalam darah yang dapat dipakai sebagai sumber energi bagi otak dan jaringan saraf lainnya. Jaringan-jaringan tersebut hanya bergantung pada energi dari karbohidrat, sedangkan cadangan karbohidrat tidak dapat dipunyai jaringan ini.
Dalam pelatihan dan atau pertandingan seekor ayam petarung untuk mengejar prestasi mutlak dibutuhkan pengaturan asupan pakan yang tepat baik sebelum maupun sesudah pertandingan .
ferry bun

Sabtu, 17 Januari 2015

HATI -HATI BEDAKAN SNOT ATAU BUKAN

HATI -HATI BEDAKAN SNOT ATAU BUKAN
Penyakit pada ayam di musin hujan umumnya yaitu snot / coryza yang saya kenal, terlihat sekali tanda-tandanya pada burung Ayam yang sedang terjangkit. ayam piaraan saya periode awal saya ternak dulu pernah satu atau sampai puluhan ekor terkena juga penyakit snot ini. Saya masih ingat sekali, waktu itu diberitahu oleh peternak lama, langsung dikeluarkan disuruh dipisahkan oleh beliau . Mungkin itu yang kemudian bikin tidak menyebar.
Keadaan kepala ayam jelas sekali bengap-bengap seperti kalau orang berkelahi ( hahahhaha). Kepalanya membesar dan ada beberapa ciri lainnya.
Namun terus terang saya agak lupa dengan ciri-ciri mendetilnya apa saja. Soalnya sampai sekarang tidak pernah lagi menemui.
Bersyukur hari ini ada informasi penting mengenai tanda-tanda penyakit snot (coryza) yang banyak menjangkit di ternakan ayam . Informasi penting ini disempatkan saya terima Secara implisit yang saya tangkap, termasuk intinya adalah berhati-hati, bahwa ternyata ada kasus mirip penyakit snot, ternyata bukan snot.
Demikian iinformasikan terkait hal tersebut:
1. adanya Snot/Coryza di ayam , memberikan obat anti snot/coryza, setelah lamanya pengobatan ternyata tak kunjung sembuh. walau pun obat anti snot/coryza tersebut dari perusahan terkemuka di indonesia.
2. Adanya prognosa atau pun diagnosa terhadap penyakit yang menyerang ayam memang cukup beralasan. dengan melihat gejala-gejala klinis, semua orang pasti menduga kearah itu (Snot/Coryza).
3. Sebenarnya kita peternak lupa bahwa gejala-gejala klinis tadi, ada kemiripan dengan CRD, Swollen Head Syndrom (SHS) dll. selama ini kita memang tidak menggunakan diagnosa banding (deferencial diagnose) dengan penyakit CRD maupun Swollen Head Syndrom tadi
4. Bagi peternak yang ayamnya ada gejala mirip snot/coryza bila setelah pengobatan dengan anti snot/coryza tidak perubahan, terus ada kematian yang cukup tinggi, penurunan nafsu makan yang tajam i. sebaiknya berhati2 ada kemungkinan ternak kita terjangkit Swollen Head Syndrome.
5. Swollen Head Syndrome ini penyebabnya adalah virus, sehingga penanganannya tidak bisa dengan antibiotika. lain dengan Snot disebabkan oleh bakteria Haemophillus Gallinarum yang bisa dibunuh dengan antibiotika.
6. Sekian dulu, mohon maaf kalau ada kesalahan kata/kalimat dalam penulisan ini, kiranya pengelola obat obatan dapat mengoreksinya lebih dahulu sebelum ditampilkan. sekian terima kasih.
By ferry bun

Jumat, 16 Januari 2015

Tabel , Proses pencernaan pada ayam



Sistem Ekskreasi Ayam .



Sistem Ekskresi Ayam .
Ekskreasi air dan sisa metabolic sebagian besar terjadi melalui ginjal, Sistem ekskresi pada ayam terdiri dari 2 buah ginjal  yang berbentuk relative besar-memanjang , berlokasi dibelakang paru –paru , dan ,menempel pada tulang punggung , Masing masing Ginjal terdiri dari tiga lubus  yang tampak dengan jelas.  Ginjal terdiri dari basnyak tubulus kecil atau nephorn yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal . fungsi utama ginjal memproduksi urine, melalui proses sebagai beikut ,
1.       Filtrasi darah sehingga air dan limbah metabolism dieskskreasikan .
2.       Reabsorpi beberapa nutrient ( misalnya glukosa dan elektrolit digunakan kembali )
Dengan demikian , sel dan protein darah disaring keluar dari darah, sedangkan filtrate melewati tubula ginjal . air dan zat zat tertentu untuk tubuh sebagian besar diabsobsi kembali ,sedangkan sisa sisa produk yg akan dibuang diekskresikan melalui urine . ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan asam – basa dan mempertahankan keseimbangan osmotic cairan tubuh .
Suatu saluran, yaitu ureter mneghubungkan masing masing dengan kloka, urine pada ayam terutama tersusun atas asam urat yang bercampur dengan fases pada kloka dan keluar sebagai kotoran berupa material bewana putih seperti pasta. 
by ferry Bun